Batiqa Hotel Lampung, Kesederhanaan yang Memberi Kenyamanan

Senyum ramah petugas menyambutku, ketika aku membuka pintu mobil yang mengantarkan tepat ke depan pintu masuk Batiqa Hotel Lampung.

Silahkan ibu, langsung ke lobby saja dengan menggunakan lift.

Rupanya, lantai tempat aku datang, Grand Floor/GF hanya berisi lounge untuk duduk menunggu. Menemani para penunggu, sebuah PC dengan akses internet yang lumayan, koran, dan berbagai majalah pun tersedia. Aku pun segera berlalu sambil melihat ornamen hotel yang dipenuhi dengan kain batik dan nuansa kecoklatan dari kayu di dinding-dindingnya. Keindahan batik memang sangat indah dan mencirikan Indonesia sekali. Aku merasa begitu nyaman melihatnya, seolah terhipnotis.

Selamat datang Ibu. Welcome to Batiqa Hotel Lampung.

https://photos.app.goo.gl/tLNCwgOdXa3C6jWO2

https://photos.app.goo.gl/Vdho6oK8cSS3GRvi1

 

Sambutan dan senyum ramah kembali aku dapatkan dari petugas resepsionis. Setelah meminta KTP milikku, dengan cekatan iya mengetikkan entah apa di layar komputernya. Sesaat kemudian, ia memanggilku kembali untuk mengisi form dan menandatanganinya. Dengan segera ia memberikan kartu yang berfungsi sebagai kunci kamar. Aha, aku dapat di lantai 8 rupanya.

Sekilas aku melihat kembali area sekitar resepsionis tersebut. Di mejanya terdapat beberapa pajangan berupa miniatur wanita yang sedang membatik. Ornamen batik kembali hadir di dinding untuk memanjakan mata saat aku duduk sejenak di sofa untuk menunggu. Ada pula sebuah penghargaan untuk hotel tersebut sebagai Winning Hotel of The Year 2017 diantara grup Batiqa Hotel Management. Sebuah sertifikat juga terpajang jelas bahwa hotel ini tersertifikasi sebagai hotel bintang 3. Mesin minuman yang kerap aku lihat di minimarket pun disediakan sebagai welcome drink bagi para tamu. Di lantai ini pula terdapat restaurant untuk sarapan yang juga terbuka untuk umum dengan nama Fresqa Bistro.

Ah, rasanya ingin segera merebahkan diri di kasur. Aku beranjak menuju kamar menggunakan lift. Liftnya tak terlalu canggih. Tak perlu memasukkan kartu ke mesin agar lift segera bergerak mengantarku ke lantai 8. Cukup dengan menekan tombol angka 8, lift segera bergerak ke atas. Ternyata setelah sampai, ada suara wanita cantik yang menginformasikan bahwa aku sudah di lantai yang benar. Bukan suara ‘ting’ seperti biasa.

Tombol pada lift pun seperti biasanya, angka 4 hilang. Selain itu angka 13 dan 14 pun tak ada. Angka 1 digantikan L dan angka 2 digantikan M. Walaupun tertulis 15, rasanya mungkin aslinya hotel ini hanya terdiri dari 13 lantai, termasuk GF.

Saat akan memasuki kamar, ternyata petugas masih menyemprotkan pewangi.

Ah, sepertinya ini smoking room.

Lupa request tadi. Atau mungkin memang habis yang non smoking room. Sempat merasa bermasalah dengan kartu yang harus dimasukkan agar listrik menyala. Beberapa menit sekali listrik di ruangan mati. Setelah ganti kartu aku menyadari sepertinya memang kartu untuk listrik berbeda dengan kartu yang berfungsi sebagai kunci kamar.

Superior Room of Batiqa Hotel Lampung

Kamarnya tipe Superior memang tidak terlalu luas namun tetap berasa lega. Luasan kamar hanya 22 sqm tapi menurutku masih cukup untuk 2 kasur twin-bed plus sofa. Apalagi jendela yang saat itu terbuka memperlihatkan sisi kota Bandar Lampung juga menambah kesan luas.

https://photos.app.goo.gl/zoBeTFnwwFS6gssx2

https://photos.app.goo.gl/XZJ2rOfGHqjEUA1h2

https://photos.app.goo.gl/xMgo0CkfCnoW1DTu1

Warna kecoklatan terasa mendominasi. Lantai kayu terasa adem. Sebuah lemari dengan pintu kayu juga hadir tepat di depan kamar mandi. Sebuah meja dengan kursi dan lampu dengan ornamen motif khas Lampung (tapis) di sisinya menambah kesan bahwa hotel ini juga cocok untuk bekerja.

Televisi 32 inch yang terpasang di dinding cukup menjanjikan untuk menjadi hiburan dalam kamar. Walau setelah melihat list channel tidak ada channel TV Korea, setidaknya HBO, Fox Movies, dan Fox Life bisa menemaniku. Di bawah TV, ternyata ada meja lain lengkap dengan cooler box mini di bawahnya serta gelas dan pemanas air agar kita dapat menikmati kopi atau teh di kamar.

https://photos.app.goo.gl/J7s7w1sHEGw25RKe2

https://photos.app.goo.gl/awUgj3ip1V7MLyv02

https://photos.app.goo.gl/FiaP8QDv5dnabkAX2

Dua kasur empuk terlihat begitu menggoda. Setelah menikmati empuknya kasur, aku mengintip apa mereknya. Ah, rupanya King Koil, wajar saja empuk. Dua buah meja terletak di kanan kiri kasur. Lampu tidur pun menempel di dinding.

Alasan mengapa aku memilih hotel ini karena ingin mencoba hotel dari brand yang berbeda. Ternyata walaupun tampak sederhana, namun kesan modern dan nyaman tetap tercermin dari hotel ini.

Bathroom of Superior Room

https://photos.app.goo.gl/tTxAlsqc36xUZqBM2

Pintu geser mengajakku masuk ke area kamar mandi. Tak terlalu luas rasanya area untuk mandi. Sebuah shower lengkap dengan sabun dan shampo tersedia untuk menghilangkan kotoran di badan. Tirai membatasi area untuk mandi dengan kloset dan wastafel. Perlengkapan mandi cukup lengkap mulai dari handuk, sabun padat, headcap, serta dua buah sikat gigi beserta pastanya. Keran untuk air panas dan air dingin pun mudah dioperasikan. Handuk juga bersih.

Breakfast at Fresqa Bistro

https://photos.app.goo.gl/lO3M45vBgdqK20M12

Malam pertama aku menginap di hotel ini, sebenarnya ingin mencoba mencicipi menu dari Fresqa Bistro. Namun, tak ada menu yang menarik untuk menghangatkan tubuh dari AC yang rasanya dingin sekali malam itu. Tak ada menu Bakmi Jowo kuah pedas di pilihan menunya.

Breakfast dimulai sejak pukul 6. Ketika melihat sekilas di malam hari, Fresqa Bistro rasanya tak cukup luas. Namun, setelah memasukinnya, ternyata ada banyak meja dan kursi bahkan sofa yang nyaman. Ada pula area di luar bistro bagi para penikmat angin alami sekaligus yang ingin membuat asap-asap yang sedikit gelap.

Pilihan station cukup beragam. Menu yang tersedia pun sangat variatif. Di salah satu sisi terdapat deretan untuk menu nasi dan aneka lauk serta sayur yang dapat dipilih. Dua pilihan krupuk juga ada di bagian tersebut. Tahu gejrot hadir di hari pertamaku sarapan dan gado-gado di hari berikutnya. Ada juga buah jeruk, pisang, dan salak untuk dibawa. Station telur pun tersedia, omelette dapat langsung diambil. Mau request sunny side up alias telur ceplok juga boleh.

https://photos.app.goo.gl/s49wtoXV70kuacBj2

https://photos.app.goo.gl/uBpFaNvbFeK553K73

https://photos.app.goo.gl/O6DFMQ1JIEppax4t1

Di sisi lainnya mengarah ke Fresqa Bistro bagian luar, terdapat station salad baik sayur maupun buah dengan 3 pilihan saus. Ada pula station roti, pastry dan puding. Ada toaster dan berbagai selai untuk melengkapinya.

Saat memasuki Fresqa Bistro pertama kali, jika kita berbelok ke kanan, kita bisa melihat station minuman. Tak hanya mineral water saja. Mulai dari infused water, aneka juice, Milo, Fresh Milk, Lemon Tea juga ada. Bahkan ada juga jamu dan wedang pletok.

Di bagian tersebut, ada pula pilihan pizza, bubur ayam (tentunya dengan kuah kuning dan aneka topping), sereal, juga menu tradisional khas Indonesia. Di hari pertama ada nasi uduk sementara hari berikutnya ada Lontong gulai paku (pakis) khas Sumatera Barat. Sangat variatif bukan?

https://photos.app.goo.gl/hIim6UfzD2OVI4b12

Cukup banyak menu yang aku coba (ya namanya mumpung free breakfast). Seluruhnya rasanya cukup enak dan sangat berasa. Jujur saja, aku sangat senang dengan hotel yang menyediakan jamu. Kerinduanku akan jamu terobati. Juga dengan bubur kuah kuning. Thousand island pendamping saladnya juga enak. Bahkan krupuk bawangnya sangat nagih. Walau begitu, tahu gejrotnya menurutku agak kurang pas. Juga menu nasi dan pilihan lauk rasanya biasa saja.

https://photos.app.goo.gl/ImvUEpkEW39VdMgb2

Other Facilities

Di lantai 3 (M), ada fasilitas lain berupa meeting room dan gym. Aku gak sempat nyobain dan ngelirik gym-nya karena lebih tertarik untuk lari pagi di sekitar hotel. Hotel yang terletak di daerah pusat kota ini rasanya punya akses yang cukup nyaman untuk dikelilingi. Trotoar yang ada di kota Bandar Lampung cukup lebar dan nyaman untuk lari pagi. Agak unik sebenarnya, dipasang keramik dengan warna merah, kuning, dan hitam yang terpola. Sayangnya agak licin. Untungnya ada bagian yang berbatu kasar.

https://photos.app.goo.gl/URukbiBQAdPmaziJ2

https://photos.app.goo.gl/4odywuEbULMKK2Zu2

Hotel yang diresmikan pada tahun 2016 ini memiliki area parkir di hotel ini tak terlalu luas juga rasanya. Walau begitu tersedia layanan parkir valet. Layanan lain yang disediakan adalah spa & massage juga laundry service. Aku hampir sama sekali nyobain layanan-layanan ini. Sayang duite, mending buat jajan hahaha.

***

https://photos.app.goo.gl/m21X05gJlSB5lkEE2

Harga kamar untuk tipe superior berkisar di Rp 400.000,-. Menurutku, hotel ini lebih condong ke hotel dengan suasana kerja tapi masih bisa dibawa santai. Walaupun variasi makanan banyak dan layanan di Fresqa Bistro juga bagus, rasanya desainnya masih kurang ‘fun’ buat liburan keluarga. Overall, karena aku emang kerja pas dateng ke Lampung ini, jadinya sih enjoy-enjoy aja dan cukup puas dengan segala yang diberikan. Kesederhanaannya membawa kenyamanan.

 

Info lengkap tentang Batiqa Hotel Lampung bisa cek melalui :

[Review] Menumbing Heritage Hotel, Penginapan dengan Bangunan Bersejarah di Pangkal Pinang

Di tahun 2017, beberapa kali saya melihat sponsored post di Instagram tentang adanya promosi sebuah hotel di Pangkal Pinang. Saya pun beberapa kali melirik akun instagram Menumbing Heritage Hotel ini.

https://photos.app.goo.gl/UPAjnMRlgROTBlbm2

Melihat desain hotel yang klasik sangat menarik perhatian saya. Mumpung libur long weekend banyak di bulan Desember 2017, saya coba membooking kamar dan dapatlah kita di tanggal 23 – 25 Desember 2017. Baru setelah itu saya merencanakan libur ke Bangka. Hehehe.

https://photos.app.goo.gl/cDYFrhoxpSXh8OfF2

https://photos.app.goo.gl/4VdAcf0KZoNif9ul1

Menumbing Heritage Hotel adalah sebuah hotel yang bisa dibilang baru di Pangkal Pinang. Berlokasi di Jalan Gereja, Pangkal Pinang, hotel ini berada di pusat kota secara persisnya ada di dekat sebuah pasar. Jika dihitung jaraknya dari Bandara Depati Amir, berkisar 9km dan dapat ditempuh sekitar 20 menit. Ketika pertama kali datang ke hotel ini, saya merasakan masuk ke dalam sebuah benteng. Menumbing Heritage Hotel seperti sebuah bangunan yang berbeda dibandingkan bangunan lain di sekitar dan terlihat tertutup bagian dalamnya.

https://photos.app.goo.gl/NOgzExerWvJFkCpq2

Desain bangunan tua yang diperbaharui sangat terasa ketika memasuki halaman Menumbing Heritage Hotel. Jendela dan pintu besar juga menambah kesan bangunan tua. Sentuhan modern terasaa melalui warna putih terang mendominasi bangunan sementara lantainya berkeramik warna hitam putih.  Jika membaca sejarah yang tertulis di salah satu bagian dinding bangunan hotel ini, Menumbing Heritage dulunya adalah markas militer sebelum dijadikan hotel pada tahun 1980 oleh Bapak Ishak Boentaran. Pada tahun 2012 dimulai rekonstruksi hotel sampai menjadi hotel yang lebih modern namun tetap bersejarah bahkan menjadi ikon dari kota Pangkal Pinang pada saat ini.

 

Sebuah penunjuk tanggal dengan desain kuno terpampang di meja resepsionis. Di sebelah ruangan resepsionis terdapat ruangan business center dengan meja besar layaknya meja untuk rapat dan rak penuh buku-buku. Pelayanan yang diberikan oleh resepsionis sangat ramah dan cepat. Sebelumnya, saya sempat menelepon hotel ini beberapa hari sebelumnya karena berdasarkan petunjuk di Traveloka, akan lebih baik menelepon hotel dahulu sehari sebelum cek in. Setelah meminjamkan KTP dan mengisi data tamu, saya pun menuju ke kamar. Oh ya, di hotel ini saya tidak diminta untuk melakukan deposit dana terlebih dahulu. Seperti hotel lainnya, waktu check in dimulai pada pukul 14.00 dan check-out paling lama pada pukul 12.00.

https://photos.app.goo.gl/3uLP8VgZv323uS5D3

https://photos.app.goo.gl/MgepNf4HonEpgrXp2

Saat berjalan menuju kamar, saya melihat interior hotel yang dipenuhi oleh foto-foto tua dengan bingkai yang besar. Di dekat lift terdapat jejeran kebaya encim dibingkai rapi sebagai cerminan adanya pengaruh budaya Tionghoa di Bangka. Yang menarik dari hotel ini adalah lift yang memiliki pintu kaca layaknya pintu sebuah ruangan. Kita harus membuka pintu lift dengan menariknya, bukan pintu geser otomatis yang biasa ditemui di lift pada hotel atau bangunan lain. Tenang, ada sensor pastinya agar tetap aman. Sebuah tulisan menjelaskan kalau memang lift didesain khusus untuk bangunan ini. Sempat saya bersama pengunjung lain yang mengungkapkan bahwa lift ini bukan untuk orang, tapi untuk barang. Saya pun hanya tersenyum saat mendengarnya. Semua hotel memang punya keunikan sendiri, termasuk Menumbing Heritage yang memiliki lift unik.

https://photos.app.goo.gl/ucQXBwQ2qOk53jlj2

https://photos.app.goo.gl/3LmpTddui9sHfcS12

https://photos.app.goo.gl/kYPIxpWYf5tuh76r1

Saya mendapatkan kamar 214, tipe Superior (sebenarnya yang paling standar di hotel ini) dengan kisaran harga 400.000. Sempat membandingkan antara booking langsung di web hotel dengan menggunakan kode diskon versus booking di Traveloka ternyata harganya mirip-mirip. Tipe superior ini memiliki luasan kira-kira 20 m2 dengan sebuah single bed besar (tipe queen) serta sebuah meja kerja lengkap dengan kursinya. Di salah satu sisi juga terdapat rak tinggi yang berisi deposit box, cooler (mini bar gratis berupa teh kotak merek teh botol sosro), air mineral, serta cangkir dan heater lengkap dengan kopi sachet dan teh yang dapat diseduh sendiri. Pada tempat tidurnya sendiri disediakan 2 pasang bantal, sehingga cukup untuk perang bantal, eh. Wi-fi terdapat di setiap lantai dan koneksi cukup cepat. Televisi yang menempel di dinding dan menghadap tempat tidur menawarkan aneka channel lokal dan internasional untuk memanjakan tamu yang ingin bersantai di kasur sambil nonton tv layaknya di rumah.

Nuansa putih terang kembali terasa saat memasuki kamar mandi. Terdapat area terpisah (ada pembatas khusus) untuk mandi dengan shower , wastafel, dan closet duduk. Perlengkapan mandi mulai dari sikat gigi, bath foam, shampoo, sabun batangan, shower cap, dan shaving kit pun tersedia di dekat cermin di atas wastafel. Oh iya, cermin hanya bisa ditemui di kamar mandi saja ya. Saat mencoba air panasnya, cukup cepat ‘loading‘nya untuk menjadi hangat atau sesuai suhu yang diinginkan. Sedikit minus yang ditemui adalah air di wastafel agak lama turun, sedikit mudah tergenang. Selebihnya nyaman-nyaman saja. Handuk diberikan 2 pasang dengan kondisi yang bersih.

https://photos.app.goo.gl/mSJzpLrc5xrshxN52

https://photos.app.goo.gl/ZjQgHXNP6aNGyCg53

Di sisi lain bangunan hotel, terdapat bangunan yang difungsikan sebagai Menumbing Resto & Bar. Nuansa di restoran ini dipenuhi oleh warna monokrom mulai dari lantai sampai dengan meja dan kursi. Kolam renang terdapat di sebelah restoran dengan pilihan kedalaman mulai dari 1 meter, 1.5 meter, hingga 2.2 meter. Ada pula kolam anak dan yang bagusnya terdapat pembatas yang jelas antara kolam anak dengan kolam untuk dewasa (atau yang memiliki kedalaman lebih dari 1 meter). Mahira berenang 2 kali, di sore hari dan di pagi hari. Bahkan ia tak fokus sarapan karena melihat kolam renang terus sambil mengkode ingin berenang.

https://photos.app.goo.gl/1kBR9WBFkLNHJ6fC2

https://photos.app.goo.gl/RgmmxKQmceJ51R952

https://photos.app.goo.gl/ODLZMOXb5PUnFq5A2

Sarapan di Menumbing Heritage Hotel cukup variatif. Terdapat area khusus makanan ‘berat’ seperti nasi goreng, nasi uduk, dan aneka lauk. Di area yang sama terdapat pula station Mie Bangka, Roti Panggang khas Bangka & Waffle dengan aneka rasa, serta Egg Station. Petugas dapur ini siap melayani pemesanan menu tersebut. Di area lainnya, terdapat meja yang menghidangkan salad, sereal, roti tawar dan berbagai selai, pastry, buah, serta beberapa minuman seperti jus nanas, air mineral, dan susu kedelai. Untuk cita rasanya sendiri, saya sangat senang dengan Mie Bangka. Sebenarnya mirip dengan mie ayam di Palembang sih, tapi rasanya lebih sedap kuahnya karena bawangnya lebih terasa. Apalagi kalau ada tambahan pangsit dan cakwe.

https://photos.app.goo.gl/RTY05coLv56mZhxg1

https://photos.app.goo.gl/YZVpMyNnIrp7IyQ43

https://photos.app.goo.gl/3rO5gjDvHrGDJDv62

Karena saat liburan kemarin bertepatan dengan libur perayaan hari natal, Menumbing Heritage Hotel pun didekorasi dengan hiasan khas natal seperti adanya pohon natal yang berdiri di ruang lobby (atau ruang tamu) lantai 1. Di dinding ruangan tersebut terdapat sebuah perapian kecil yang membuat saya penasaran apakan display digital atau bukan. Dinding lainnya terdapat peta Pulau Bangka. Selain lift terdapat pula tangga kayu yang menghubungkan antar lantai. Di lantai 2 juga terdapat area duduk-duduk dengan sofa besar panjang yang tentu saja cocok untuk berfoto.

https://photos.app.goo.gl/iI1XaebOvL3ODBVJ2

https://photos.app.goo.gl/vOBOSIp22WyomcVs1

https://photos.app.goo.gl/moFxSvkWZFytqVTj1

Walaupun bangunan Menumbing Heritage Hotel berasal dari bangunan tua, kesan modern lebih mendominasi di hotel ini. Kerapian dan kebersihan hotel pun terjaga. Pelayanan yang saya rasakan juga baik, pantas saja hotel ini meraih penghargaan dari Traveloka dan Trip Advisor. Menumbing Heritage Hotel cocok untuk liburan keluarga. Bagi penikmat suasana tenang, hotel ini layak dipilih. Bagi yang suka melancong ke pasar, di sekitar hotel juga ada pasar tradisional yang bisa didatangi dengan berjalan kaki. Menumbing Heritage Hotel cocok untuk liburan keluarga maupun bersama teman-teman atau rombongan. Sebuah paket lengkap, area untuk berfoto yang bagus, makanan yang nikmat, dan tentu pelayanan yang ramah. Excellent.

Bagi yang ingin melihat detail dari Menumbing Heritage Hotel, bisa mengecek website maupun instagram resmi dari Menumbing Heritage Hotel.

https://photos.app.goo.gl/3H1GuPDfWfcTOut92

Bebas Mellow di Yello Hotel Harmoni Jakarta

Mudik Palembang-Purwokerto paling enak memang via Jakarta. Turun di Bandara Soekarno-Hatta, lalu lanjut ke Stasiun Gambir dan sampailah kurang lebih 5 jam kemudian di Stasiun Purwokerto. Begitupun sebaliknya. Karena ingin cepat sampai (dan alibi berhemat sih), biasanya mengambil jadwal flight dan jadwal kereta di hari yang sama.

Sejak punya anak, kesehatan dan kenyamanan anak jadi faktor yang harus dipertimbangkan. Demi anak yang ceria dan ga terlalu capek, transit di Jakarta untuk menginap 1-2 malam menjadi suatu keharusan. Sebenarnya ini alibiku juga sih, kadang kangen bangen nyicip makanan yang ga ada di Palembang hehehe.

https://photos.app.goo.gl/qKlzn5l5Ljc2TgVL2

Untuk mudik kali ini, aku memilih Yello Hotel sebagai penginapan di Jakarta. Yello Hotel Harmoni ini merupakan hotel bintang 3 di area Harmoni, Jakarta Pusat. Hotel ini mendapat rating yang termasuk tinggi di berbagai situs pemesanan hotel dan tergolong hotel baru. Alasan memilih hotel ini selain karena rating yang tinggi, review yang bagus, harganya sekitar 600.000an, untuk kelas bintang 3 termasuk cukup lumayan. Faktor tidak ada kolam renang, tidak menjadi masalah karena memang sejak awal tidak ada niatan untuk berenang.

Aku dan rombongan sirkus (alias Bojo & Mahira) sampai di Stasiun Gambir sekitar pukul 15.30 dan langsung memesan taxi menuju Yello Hotel Harmoni. Dari Stasiun Gambir ke hotel ini tidak terlalu jauh ya, sekitar 2,5 km sehingga hanya butuh waktu 10 menit saja sampai di area Gedung Harmoni eXChange. Awalnya saya turun di lobby depan, dan ternyata itu adalah lobby Hotel Harris Vertu sementara Yello Hotel ada di belakang. Jadi kedua hotel ini sama-sama hotel grup Tauzia.

https://photos.app.goo.gl/XDj3LrbZVNUStWw23

Sampai di area belakang Gedung Harmoni eXChange, sempat dibuat bingung karena area lobby kosong, lalu muncul seorang staf muda dengan pakaian jeans biru terang dan kaos kuning yang menyapa dan mengatakan kalau resepsionis ada di lantai 7.

https://photos.app.goo.gl/qttVhtpsE4EyRB0h1

Sampai di lantai 7, barulah tampak area lobby hotel yang luas, dengan resepsionis yang menyambut tamu lain yang sedang check-in. Saat saya check-in, staf dengan sigap memberikan segelas minuman dingin dari showcase kecil sebagai welcome drink. Proses check in berlangsung cepat dan dengan canggihnya kita diminta tanda tangan di iPad. Ada biaya deposit sebesar Rp 300.000,- di awal yang saat check out nanti bisa diambil lagi.

https://photos.app.goo.gl/wDnrfx3BIwfEOl6q1

Selama 2 malam aku merasa bebas dari perasaan mellow, soalnya, selain memang bawaan liburan yang menyenangkan, aura hotel ini ceria banget sih. Sesuai dengan namanya, Yellow Hotel didominasi dengan warna kuning cerah yang memang diyakini sebagai pembawa suasana menjadi cerah dan ceria di dalam sebuah ruangan. Selain itu, banyak faktor lain dari Yello Hotel yang bisa bikin bebas dari perasaan mellow.

https://photos.app.goo.gl/ck40VrnD9hji8CHG3

https://photos.app.goo.gl/AcTzhBxHbeYAhPYE2

Yello Room merupakan sebutan kamar di Yello Hotel. Dengan luasan sekitar 21 sqm, Yello Room didesain dengan minimalis namun trendy. Fasilitas yang ada di kamar tentu saja kasur yang empuk dengan sprei putih yang tampak bersih. Selain itu, AC, TV LED, serta Coffee & Tea Maker juga tersedia. Meja dan kursi, Sofa, Kulkas Mini (showcase), dan deposit box juga menjadi nilai plus yang ada di kamar. Terdapat lukisan tugu Monumen Nasional (Monas) yang ada di salah satu sisi ruangan menambah kesan artsy dari hotel ini.

https://photos.app.goo.gl/AHm30XqNMwjc2IIG3

https://photos.app.goo.gl/XCtpDyc4UrfCCFB93

Kamar mandi dari Yello Room ini sedikit sempit dan minimalis. Amenities yang diberikan standar, berupa sabun, shower cap, sisir,  dan sikat gigi. Sandal yang diberikan berbeda dari hotel lainnya, hanya sepasang sandal jepit berwarna biru dengan tali kuning bertuliskan Yello Hotel. Kebersihan ruangan dan handuk sangat baik. Masih tampak seperti baru.

https://photos.app.goo.gl/wx5MT92eCRftJtQi1

https://photos.app.goo.gl/ZeCgTvZFoQRK6Nfy2

Colokan tersedia banyak. Informasi emergency exit plan dan kiblat juga ada di ruangan ini. Yang menarik adalah pesan yang biasa menjadi request kepada petugas untuk membersihkan kamar yang biasanya adalah Make-Up Room di Yello Hotel bertuliskan Tidy Up, sementara jika tidak mau diganggu, pesannya adalah I’m Okay.

https://photos.app.goo.gl/pjtdCPOvakVGnya12

https://www.yellohotels.com/

Meeting Room yang menarik

Yello Hotel memiliki fasilitas seperti hotel pada umumnya yaitu Meeting Rooms dan Gym Station yang berada di Lantai 7. Mengingat hotel ini memiliki hotel dengan desain yang asik dan kreatif, aku sih berfikir bakalan asyik banget ya rapat di sini karena rasanya kreativitas jadi meningkat gitu melihat desain ruangan dan hotel yang keren.

https://photos.app.goo.gl/Neav0LEY52kVolbE3

Kalau Gym Stationnya, sempat mengintip sebentar, peralatan layaknya tempat gym cukup lengkap. Yang datang ke hotel ini saat kemarin sih kebanyakan kaum pekerja ya, dan adanya gym station bisa jadi tempat untuk melepaskan diri dari riweuhnya pekerjaan yang dilakukan.

https://photos.app.goo.gl/Se8ExefOunmkznlM2

Saat sarapan pagi menjadi waktu penting dari rangkaian proses menginap di hotel. Ada restoran WOK ‘N’ TOK di lantai 7 yang luas siap menampung para tamu. Menu sarapan di WOK ‘N’ TOK ini ada menu dengan cita rasa lokal maupun internasional.

https://photos.app.goo.gl/8zvnvSNSLqgI6CM82

https://photos.app.goo.gl/o5hQJ6kmypD9zQSs2

Di area tengah terdapat dapur terbuka, jadi kita bisa melihar proses para chef memasak dan wanginya, hmmmmm, menyebar ke mana-mana. Di sekeliling area chef memasak, terdapat deretan menu nasi, lauk, dan sayur, bubur, omelet dan sosis, sereal, roti, serta buah dan salad. Di sisi lain dari WOK ‘N’ TOK terdapat meja dengan coffe machine, minuman mulai dari jus buah, air mineral, infused water, dan susu segar.

https://photos.app.goo.gl/9P28jT7s0vV9HNVQ2

https://photos.app.goo.gl/kBFf5XKW5rlV58aw2

https://photos.app.goo.gl/PSRf7Pp7f5sLqAfj1

Yang saya suka dari WOK ‘N’ TOK adalah areanya luas, tidak hanya kursi dan meja saja, tetapi ada juga sofa dengan desain melingkar, dan desain high chair untuk anak makan juga keren. Sama seperti area lainnya yang artsy, WOK ‘N’ TOK juga dipenuhi dengan lukisan dan desain lampu yang menarik. WOK ‘N’ TOK ini sebenarnya buka 24/7 jadi kalau lagi bosan di kamar kita bisa nongkrong di sini, atau kalau kelaparan tengah malah ya bisa pesan di WOK ‘N’ TOK dan diantar ke kamar.

https://photos.app.goo.gl/5YvVGuCpNwdclMHe2

https://photos.app.goo.gl/VmVlvUnx16WwDEWd2

 

https://photos.app.goo.gl/LbD8WxfDYrLStFTK2

Yello Hotel memiliki CHILL SPOT, yaitu area duduk duduk yang luas. Kita bisa menikmati pemandangan di sekitar Yello Hotel, santai dengan teman, bertemu dengan orang lain, bekerja, bahkan bermain. Area ini berada di lantai 7. Rasanya lantai 7 menjadi pusat dari segala aktivitas di Yello Hotel ini.

https://photos.app.goo.gl/KCsf94UHsPsEk1e42

Selain itu, terdapat pula jejeran area dengan komputer berada di atas meja. Untuk yang ingin bekerja atau bermain games di komputer, bisa datang ke area NETZONE ini.

https://photos.app.goo.gl/aR8xz1Jp2uR3QHn23

https://photos.app.goo.gl/QOby3nlEDqjjlWtp2

Merasa pengen bermain dan ga cuma duduk doang? Di Yello Hotel juga ada GAMING STATION yang menawarkan sensasi bermain dengan konsol X-BOX.

https://photos.app.goo.gl/mnShmDbFGSqnEX9x2

https://photos.app.goo.gl/PJ4wrhlbmCLVvwzB3

Overall, aku merasa betah dan nyaman banget menginap di Yello Hotel ini. Tempatnya dekat dari Stasiun Gambir dan berada di sekitaran pusat dari Jakarta. Kalau mau ke Thamrin atau Tanah Abang juga ga terlalu jauh. Secara pelayanan, stafnya ramah-ramah semua dan energik banget. Hotelnya penuh dengan karya seni modern yang menarik serta unik banget. Pemilihan warna kuning terang dan sentuhan biru jeans juga membuat energi ceria terasa di hotel ini. Perasaan senang dan ingin berkreasi muncul deh pokoknya. Hotel ini cocok banget sih buat traveler maupun pekerja yang sedang dinas.

https://photos.app.goo.gl/MMtmVf0vKamf3rAM2

Continue reading