[30 Day Blog Challenge] #5 : Mengelola Akun Sosial Media Anak

Membuat akun Instagram untuk anak kerap dilakukan oleh banyak pesohor. Iya, banyak anak-anak artis yang sudah dibuatkan akun Instagram. Pada akhirnya, kebiasaan membuat akun anak seperti tertular kepada para ibu lainnya, termasuk aku.

Beberapa ibu lain yang melek sosial media dan teknologi, ada yang membuatkan akun sosial media khusus anaknya, mengikutkan lomba dengan akun tersebut, atau ikut mempromosikan produk khusus anak-anak. Menghasilkan? Bisa saja, toh memang sosial media sekarang sudah bisa menghasilkan terbukti dengan banyaknya selebgram dan influencer di sosial media.

Mungkin aku juga termasuk ibu-ibu yang ikut-ikutan membuat akun sosial media untuk anak. Alasanku sebenarnya lebih condong seperti Christian Sugiono ketika membuatkan akun sosial media untuk anak, ā€˜takut ada yang mengambil duluanā€™.

Lah, iya, bener kalau ada nama anak yang miripĀ  terus ngambil duluan nama akun yang kita mau, kan kita terpaksa harus memutar otak untuk mencari nama lain. Kalau anak artis mungkin akun dengan namanya bisa diambil karena banyak fans.

Sementara rakyat jelata macam aku, mungkin banyak nama yang pasaran. Hal ini terjadi juga kepadaku waktu mau ganti ā€˜brandingā€™ akun dari yang sebelumnya menjadi ā€˜fainunā€™. Pada akhirnya, akun twitterku gak bisa pakai nama ā€˜fainunā€™ karena sudah ada yang pakai, akupun memakai nama yang berbeda yaitu ā€˜faainunā€™. Walaupun nama anak sudah unik, tetap saja, booking duluan nama tersebut boleh dong.

Alasan lain kenapa aku membuat sosial media (akun Instagram) untuk anak sebenarnya untuk memudahkan memberi informasi perkembangan anak kepada saudara-saudara yang jauh. Memposting kegiatan anak melalui Instagram jelas lebih memudahkan untuk memberi informasi kepada nenek atau om dan tante si anak yang kadang penasaran minta dikirimi foto secara periodik.

Kenapa gak di akun sendiri (ibunya) aja sih? Jujur sih aku juga pernah mengalami posting foto anak baru terus setelah melahirkan, tapi lama-lama lebih membatasi saja sih. Lebih condong memposting foto anak di akunnya dia sendiri.

Sebuah reminder datang juga untukku untuk berhati-hati untuk memposting foto anak di sosial media, entah di akunku maupun akun anak. Ya memang, selalu ada aspek negatif yang mungkin muncul. Apalagi, marak dengan adanya penculikan anak belakangan ini.

Nah, untuk akun sosial media anak, aku membatasi diri dengan mengingat beberapa hal berikut:

  • Definisikan dengan jelas apa tujuan membuat akun sosial media untuk anak
    Aku sendiri membuat akun sosial media anak hanya sebagai diary sekaligus memudahkan untuk berbagi cerita tentang anak dengan saudara.
  • Batasi teman di sosial media anak
    Karena tujuanku hanya untuk saudara dan teman yang sudah kenal, aku pun membatasi teman di sosial media anak. Gunakan fitur private account sehingga kita bisa melihat dan menyeleksi followers akun sosial media anak

Sementara itu, kalau mau sharing di sosial media tentang anak pun aku mencoba melakukan hal ini:

  • Tidak terlalu sering menampakkan wajah anak
    Kekhawatiran pasti ada, takut muka anak dipakai untuk hal yang tidak-tidak. Namun, keinginan untuk berbagi pasti masih ada. Akupun coba membatasi postingan di sosial media terkait dengan anak. Tak terlalu sering menampakkan wajah anak di postingan, kalaupun ada postingan tentang anak, diusahakan bersama orang tua. Biasanya sih aku lebih memilih posting di IG Story dengan perhitungan hanya 24 jam saja dan terlihat jelas siapa yang melihat postingan.

  • Membatasi informasi yang disampaikan terkait data diri anak
    Sebisa mungkin untuk data personal anak tidak perlu ditampilkan secara mendetail di sosial media. Informasi yang bisa disampaikan terkait anak bisa lebih fokus ke kegiatan anak.

 

Demikian lah hal-hal yang bisa dilakukan terkait sosial media dan anak. Jika anak sudah semakin besar, akupun mungkin akan mempertimbangkan lagi urusan sosial media ini. Apalagi, sebenarnya sosial media juga mengatur batas usia penggunanya kan. Ā Kalau untuk anakku yang batita, sementar sih jelas aku yang megang dengan tujuan seperti yang sudah dibilang di atas.

Menurutmu, penting ga sih sosial media untuk anak?

[30 Day Blog Challenge] #4 : Asyiknya Bergabung di Komunitas Blogger Perempuan

Bergabunglah di komunitas, tak hanya memperluas pergaulan tapi juga meningkatkana ilmu dalam bidang yang sedang kamu pelajari.

Jujur saja, aku bukanlah tipe orang yang gampang dan mau bersosialisasi sebenarnya. Tapi, demi sesuatu yang sedang dipelajari, digeluti, diminati, kenapa engga untuk bertemu dengan orang baru, menjalin pertemanan, menemukan informasi, mempelajari hal baru yang terkait bidang yang sedang dipelajari. Berdasarkan keinginan untuk belajar, akupun mencari-cari komunitas blogger untuk bisa diikuti. Komunitas blogger yang pertama yang aku coba daftar adalah Komunitas Blogger Perempuan.

Apa perubahan yang didapat setelah bergabung dalam Komunitas Blogger Perempuan? Adanya penambahan jumlah follower di sosial media, hahaha. Iya, dengan kita menampilkan hashtag #BloggerPerempuan, bisa saja kita difollow oleh blogger-blogger lainnya. Selain itu, apalagi sih manfaat bergabung di Komunitas Blogger Perempuan?

  • Bisa menemukan teman-teman blogger lain dengan tema yang lebih spesifik
    Blogger Perempuan punya direktori banyak blogger perempuan lain yang telah menjadi member di komunitas ini. Kita pun bisa lebih mudah untuk blogwalking mencari blog dengan kategori tertentu karena para member komunitas ini paling tidak harus mencantumkan 3 kategori blognya.
    Oh iya, blogwalking juga dimudahkan karena Blogger Perempuan memfasilitasi blogwalking tidak hanya dari website Komunitas Blogger Perempuan, tetapi juga dari grup telegram dan group facebook.
  • Artikel bisa lebih banyak terbaca
    Kalau kita mau artikel lebih banyak terbaca, kita dapat mensubmit blogpost yang kita miliki ke website Blogger Perempuan. Cukup ringkasannya saja, nanti Blogger Perempuan akan mengarahkan pembaca kepada link blog kita langsung. Walaupun jarang, tapi beberapa kali aku ikutan men-submit blogpost dan lumayan meningkatkan pengunjung blog.
  • Bisa mendapatkan gambaran gimana blog kece dari teman blogger perempuan lain

Berkat blogwalking, aku bisa melihat gimana gaya tulisan teman-teman blogger lain. Apalagi, ternyata banyak juga member Blogger Perempuan yang statusnya sama, yaitu ibu-ibu. Wah, keren-keren banget ternyata cara mereka nulis, cara mereka ngeblog, dan hal itu bikin aku jadi ingin mempercantik blog dan meningkatkan kapasitas menulis dengan mencari gaya tulisan yang cocok juga.

  • Mendapatkan info dan tips penting seputar dunia blog
    Jika membaca tulisan di website Komunitas Blogger Perempuan, ada banyak tips-tips menarik seputar nge-blog. Bahkan info-info penting seperti sumber gambar gratis yang keren pun aku temukan dari Blogger Perempuan. Belum lagi tentang aplikasi Canva dan lainnya. Jadi banyak banget info tentang nge-blog atau istilah asing kayak SEO yang akhirnya membuat penasaran berkat gabung di komunitas ini.

Oh iya, kalau kita join di grup Blogger Perempuan Network (BPN) yang di whatsapp, bisa tau juga tentang permasalahan yang mungkin terjadi seputar ngeblog. Beberapa waktu lalu juga aku sempat mengalami masalah karena template blog yang kurang pas, aku pun nanyanya di grup Whatsapp Blogger Perempuan Network dan akhirnya dikasih tau solusi dari permasalahanku.

  • Adanya info menarik dan trigger untuk ikutan lomba ngeblog
    Blogger Perempuan hampir setiap tahun mengadakan lomba blog bekerja sama dengan beberapa perusahaan lain. Gak semua lomba aku ikuti sih, kadang juga gak nemu ide tulisan yang bisa digali hahaha. Tapi berkat komunitas ini, aku berani ikutan lomba-lomba blog dan gak cuma lomba yang diinfokan dari Blogger Perempuan aja. Ternyata lomba blog banyak dan Alhamdulillah beberapa kali kecantol namaku jadi salah satu pemenang dari banyaknya peserta. Sayangnya, yang dari Blogger Perempuan malah belum dan hal itu bikin aku penasaran. Kalau BP ngadain lomba lagi, harus ikutan nih.
  • Bisa dapat kesempatan ikutan campaign atau job
    Di tulisanku tentang alasan ngeblog, aku cerita bahwa dari blog kita bisa dapat penghasilan. Nah, salah satunya juga berkat ikutan Komunitas Blogger Perempuan. Gabung di Blogger Perempuan Network, membuatku punya kesempatan untuk bekerja sama dengan brand lain sesuai dengan tema blog yang kutuliskan. Alhasil, dari kerjasama itu aku jadi punya penghasilan untuk bayar domain dan hosting setahun. Hehehehe.

 

Itu dia manfaat gabung di Komunitas Blogger Perempuan yang aku rasakan. Buat temen-temen blogger lain, gak ada salahnya loh gabung di komunitas blogger. Kalau kamu mau gabung di komunitas Blogger Perempuan, bisa langsung cek websitenya.