Eksperimen Cold Brew Coffee

Bukannya mau mengikuti tren jaman sekarang di mana banyak tempat ngopi (yang harganya kadang bisa buat 8 cangkir di warung kopi biasa) atau anak kekinian yang hobi ngopi, cuma saya mencoba keluar dari zona ‘coba deh jangan cari yang manis-manis terus’ gara-gara sadar hidup tuh emang gak selalu manis dan khawatir kena diabetes (sadar umur sadar bodi). Secara kebetulan, sepupu saya, Vikha, yang lagi di Bajawa (saat itu) menemai suaminya yang lagi tugas di sana, menjual kopi Bajawa (Kopi Flores) yang terkenal dengan rasa yang enak dan khas. Saya pun mencoba, karena belum punya alat roasting dan baru puny grinder akhirnya saya coba beli biji kopi yang sudah di roasting. Saya pingin mencoba menikmati proses ‘ngopi’ dengan lebih syahdu. 

Akhirnya sampai lah sebungkus Biji Kopi Bajawa 500gr. Banyak sekali, bakal bingung habisinnya nih. 


Dan….mulailah saya bereksperimen.


Saya coba sisihkan sedikit demi sedikit dan haluskan dengan grinder manual yang saya punya. 

Bosan dengan kopi yang panas-panas dan banyak yang jual Cold Brew Coffee membuat saya jadi penasaran. Cold Brew Coffee adalah kopi yang diseduh dengan air dingin lalu didiamkan agar terekstrasi. Menurut info, kandungan kafein di kopi ini lebih sedikit.

Belum pernah nyoba yang dijual malah nyoba-nyoba bikin sendiri. 
Dengan mengintip resep dari Bisfren dan sedikit modifikasi (karena ga sadar ternyata punya gelas ukuran 1 liter) membuat untuk 500ml. Menurut resep di Bisfren caranya simpel. Resep yang saya pakai jadinya begini :

Bahan :

  • 50 gram kopi bubuk
  • 500 ml Air Mineral Dingin (harus air dingin ya, namanya juga cold brew)

Caranya :

  1. Campurkan saja bubuk kopi dan air mineral dingin, aduk dengan cepat 5-15 menit. Saya mengaduk pakai tangan, beberapa web sih ada yang mencantumkan boleh mengaduk dengan blender.
  2. Simpan di wadah botol, diamkan selama 4-5 jam.
  3. Simpan wadah botol tersebut dalam kulkas
  4. Tuang ke gelas (dengan filter) yang berisi es batu
  5. Nikmati saat siang terik untuk merasakan kesegarannya


Sekilas kalau dituang ke gelas warnanya seperti kola tanpa buih ya. Rasanya? Segar-segar pahit (namanya juga kopi, tanpa gula lagi). 

Buat yang ga suka pahit (kayak bojo) ngomong kurang gula, akhirnya ga minum lagi dia. Hahaha, katanya, lidah dia masih lidah kopi murah, jangan dikasih kopi mahal. Penikmat kopi sobek alias sachet dia mah.

Sebenarnya pahitnya sih ga sepahit seperti kopi yang diseduh air panas. Cuma karena memang dasarnya suka susu juga, akhirnya saya campur susu Ultra UHT yang plain deh. Rasanya? Masih pahit hehehe. Menurut Sitta Karina, susu yang cocok untuk dicampur kopi sih Greenfields. Next time, sepertiny kudu coba nih. 

Leave a comment