Jelajah Rumah Sakit di Palembang

Jelajah kok Rumah Sakit! Saya dan bojo hidup di Palembang sama-sama dimulai dari Juni 2011 sampai sekarang. Ya, namanya hidup ya kadang ada sakit, kadang ada sehat. Baru ketika kerja ini saya paham dengan sistem jaminan kesehatan yang perusahaan berikan ke karyawannya. Biasa perusahaan bekerja sama dengan sebuah asuransi kesehatan yang bekerja sama dengan dokter-dokter umum, klinik, atau rumah sakit. Pelayanan tingkat pertama adalah dokter umum , yang bisa disebut juga dokter keluarga. Jika penyakit yang diderita ‘kompleks’ dokter keluarga dapat memberi rujukan ke dokter spesialis yang biasa praktek di rumah sakit. Tapi ada dokter spesialis tertentu yang bisa kita datengin tanpa rujukan, ini tentu tergantung kebijakan asuransi kesehatan dan bagaimana isi perjanjian dengan perusahaan. Kalau di perusahaan tempat saya bekerja, kami bisa ke dokter spesialis mata, obgyn, gigi, dan penyakit dalam, tanpa rujukan.
Tentunya kita selalu ingin sehat, tapi ada kalanya kita harus berobat atau sekedar konsultasi ke dokter atau bahkan ke rumah sakit, ya bisa juga berkunjung ke rumah sakit untuk menjenguk kerabat. Saya mau cerita tentang rumah sakit yang pernah kami datangi di Palembang ini 

  • Rumah Sakit Hermina Palembang

RS Hermina sudah tersebar di mana-mana. Banyak cabangnya. Saya pernah di rawat 2x di sini. Pertama karena DB & Tipes di tahun 2015, kedua karena melahirkan di tahun 2016. Selain itu periksa hamil juga di sini dan sekarang konsultasi dan imunisasi anak juga di sini. Kelas I di rumah sakit ini terdiri dari 2 tempat tidur (untuk 2 pasien), kelas VIP untuk 1 pasien dengan 1 tempat tidur, 1 sofa, 2 kursi, jadi ya yg nunggu bisa tidur enak juga. Ruang praktek rawat jalan ada di lantai 1 dengan ruang tunggu terbuka dan banyak kursi. Poli rawat jalan untuk praktek dokter spesialis dibedakan antara dokter spesialis anak dan dokter spesialis lainnya. Ada pula ruang menyusui dengan 2 sofa single dan tempat untuk menganti popok. Fasilitas umum tentu saja tersedia seperti tempat duduk untuk menunggu, kantin, toilet, tv, ATM. Rumah sakit ini juga menerima BPJS Kesehatan. Lantai 1 tentu saja terdapat UGD, informasi, kasir, dan administrasi, serta ada laboratorium. Lantai 2 adalah lantai untuk persalinan, dan unit seperti ICU dan NICU. Lantai 3-4 adalah ruang perawatan, dimana setau saya lantai 3 adalah ruang perawatan untuk ibu yang melahirkan (katanya) dan ruang bayi (tapi saya pernah juga waktu DB Tipes dirawat di lantai 3). Lantai 5 terdapat aula untuk senam hamil. Perawat di rumah sakit ini menurut saya baik-baik, bidannya juga sabar-sabar, dokternya menurut saya juga nyaman untuk konsultasi. Menurut ibu saya yang menemani saya lahiran, bidannya sabar sekali, telaten, dokternya juga. Pengalaman saya dirawat terhadap makanannya sih waktu DB Tipes makanannya kurang menarik (ya namanya aja sakit ya makanan harus diatur dan waktu itu lidah sebagai indra perasa belum bener ya jelas apa-apa ga enak). Tapi waktu dirawat setelah persalinan, makanannya enak-enak, padahal bulan puasa (bisa aja kan yang masak puasa trus karena ga icip-icip rasanya jadi kurang pas). Bahkan, sebelum persalinan dikasih spaghetti bolognaise yang enak juga banyak kejunya. Ruang NICU pernah juga saya masukin waktu si Ndukni kena ‘kuning’, perawatnya banyak yang muda, tapi enak diajak konsultasi dan perhatian sama bayi-bayinya. Ruangan ini biasanya dibatasi pengunjung per pasien hanya boleh 1 orang, ibu boleh menyusui di ruangan ini untuk bayinya (ada kursi-kursi), bisa juga menitipkan asi ke perawat, nanti diberi dalam dot (ya kalau ga mau dikasih dot, tungguin terus anaknya, tapi cuma bisa smp jam 10 malam). Rumah sakit ini ProASI (menurut saya). Waktu senam hamil saja di edukasi tentang ASI, IMD, merawat bayi begitu pula setelah persalinan ada kelas edukasi untuk ibu tentang ASI dan kunjungan ke rumah juga oleh bidan. Antrian Dokternya banyak hahaha, kadang kami ngakalin dengan nelpon seminggu sebelumnya buat daftar dokter, itu aja kadang udah nomer 6 dst (apalagi dokter anak dan obgyn). Oh ya, klinik anaknya juga ada sub-sub spesialisnya, salah satunya tentang tumbuh kembang anak. Kalau obgyn, setau saya ada juga sub spesialis fetomaternalnya dan USG 4D.

  • Rumah Sakit Siloam

Saya kesini untuk cek hamil saja. Jaga-jaga sebagai pilihan kedua. Dokter obgyn di sini banyak yang bagus juga, dokter spesialis lain pun demikian. Kalau berdasar jadwal dokter ada penjelasan dokternya punya sub spesialis apa. Lantai 1 adalah ugd dan informasi, lantai 2 adalah poli rawat jalan. Ada fasilitas area main anak di ruang tunggu lantai 2. Saya belum pernah menjenguk di rumah sakit ini, tapi pernah survey untuk lahiran, kayaknya ada prosedur terkait kartu penunggu pasien gitu. Enaknya rumah sakit ini satu komplek sama Palembang Square Mall, ya paling ga kalo nunggu antrian dokter lama bisa belanja dulu, ke gramedia, atau makan-minum nongkrong ngopi dulu.

  • Rumah Sakit Charitas

Setau saya ini salah satu rumah sakit yang bagus juga. Banyak orang kantor yang kalau harus rawat inap milihnya di sini. Pelayanannya katanya bagus. Saya pernah menjenguk teman yang habis lahiran, area rumah sakitnya bersih dan asri. Lama ga kesana dan waktu itu dibangun perluasan. Ke Rumah Sakit ini beberapa bulan lalu karena dirujuk akibat pergelanhan tangan yang nyeri ga ilang-ilang, ke salah satu dokter bedah tulang. Ternyata, wih, parkiran mobilnya udah enak dan luas. Poli rawat jalan di bangunan baru, kayaknya 1 lantai untuk poli-poli sejenis. Kalo ga salah lantai 2 poli anak dan lantai 5 poli dokter-dokter bedah. Ada kopi oey pula di lantai 1, ATM lengkap. 

  • Rumah Sakit Bunda

Pernah cek kehamilan di sini, poli rawat jalannya di bangunan lama, dan kamar-kamar inap nya di bangunan baru. Karena jauh dari rumah dan area parkir kurang luas jadi cuma 3 kali aja cek di sini. Padahal dokternya bagus-bagus dan ramah. 

  • Rumah Sakit Pusri

Rumah sakit punya perusahaan pupuk di kota palembang, kesini kalo medical cek up aja atau rujukan harus tes lab dari dokter keluarga yang deket. Rumah sakitnya ngantri rawat jalannya dan biarpun deket dari kantor harus muter kesana jadi males. Banyak dokter yang bagus katanya tapi saya kurang tau peralatannya. 
Selain rumah sakit di atas pernah juga sih mampir di :

  • RS YK Madira yang katanya banyak dokter spesialis di sana tapi saya ga jadi cek karena katanya tutup (pas tanggal merah iseng banget sih), trus bojo ga sreg karena kesannya dari luar gelap.
  • RS Az-Zahra, RS Ibu Anak yang paling deket sama rumah yang katanya punya dokter obgyn senior di Palembang. Pernah survey senam hamil sama jasa perawatan setelah persalinan. Tapi ga jadi makenya karena dapet nenek yang bisa bantuin. Dari luar sih megah, bagus, dan homey.

Hehe, kalo bisa sih sehat terus ya kita semua. Ke Rumah Sakit ya kalau imunisasi anak aja atau cek kalau hamil sampi nanti melahirkan. 

5 thoughts on “Jelajah Rumah Sakit di Palembang

  1. Ajeng Pritha says:

    Halo mbak salam kenal 🙂 boleh minta rekomendasi dokter anak di Palembang? Kebetulan saya baru pindah kesini..makasih

Leave a comment